Inflasi Australia Mencapai Tertinggi 30 Tahun

Juli 28, 2022 00:24

Trader AUD memiliki hari yang sibuk jelang perubahan ekonomi setelah Australia melaporkan inflasi yang lebih tinggi dari perkiraan sebesar 6.1 persen untuk kuartal kedua. Kenaikan inflasi adalah makanan bagi Reserve Bank of Australia (RBA) yang hawkish, yang meningkatkan ekspektasi pasar bahwa akan ada kenaikan suku bunga 0.75 persen dalam rapat bank sentral itu Agustus mendatang.

Australia juga akan melaporkan Penjualan Ritel bulan ke bulan besok, Kamis 20 Juli. Tolak ukur itu diperkirakan telah turun 0.9 di bulan Mei menjadi 0.5 persen di bulan Juni, berdasarkan pada asumsi bahwa konsumen lebih waspada terhadap kenaikan harga yang membebani anggaran rumah tangga.

Karena hal ini berkembang cepat, bisa muncul volatilitas di pasangan mata uang AUD.

Pendorong support and resistance pada USD

Trader USD menghadapi hambatan yang datang dari arah sebaliknya, karena hari ini Federal Reserve diperkirakan akan menaikkan peroman suku bunganya dari 1.75 persen menjadi 2.5 persen. Suku bunga yang lebih tinggi bisa memberikan USD angin belakang untuk menekankan kekuatannya. Potensi volatilitas dari pembacaan PDB kuartal kedua pada 28 Juli bisa berarti perputaran tidak terkendali bagi USD jika ekonomi terbesar di dunia itu memasuki resesi teknis, seperti yang diperkirakan secara luas.

Faktor lain yang perlu dipertimbangkan trader USD adalah tolak ukur Durable Goods Orders untuk bulan Juni, yang akan keluar hari ini. Durable Goods Orders diperkirakan telah turun dari 0.8 persen pada bulan Mei ke minus 0.4 persen pada bulan Juni, yang mencerminkan dampak inflasi yang lebih tinggi pada anggaran rumah tangga dan perusahaan. Jika tolak ukur itu memberi kejutan ke atas, USD bisa melihat lebih banyak dukungan. Kondisi ekonomi tampak mengarah ke sisi bahwa, yang artinya potensi hambatan lainnya bagi USD.

Skenario kompleks lainnya seputar EUR karena Zona Euro akan merilis Consumer Price Index (CPI) awal yang diselaraskan untuk bulan Juli. Trader EUR sudah memiliki banyak hal untuk mempertimbangkan dampak pertumbuhan yang lebih lamban dan konflik di Ukraina. Jika tolak ukur CPI tahunan turun dari 8.2 persen menjadi 8.1 persen seperti perkiraan, ia bisa mendukung EUR.

Untuk lebih banyak berita trading lainnya, kunjungi halaman Kalender Forex Admiral Markets.

Seputar tolak ukur ekonomi

Bagaimana cara membaca data tolak ukur ekonomi?

Tolak ukur atau acuan ekonomi bisa berarti beberapa hal bagi trading mata uang, bergantung pada sudut pandang trader. Jika Anda bulan terhadap mata uang tersebut, Anda dapat mengambil posisi long berdasarkan pada kepercayaan bahwa Anda akan memperoleh nilai dalam jangka panjang. Pendekatan bearish pada suatu mata uang bisa berarti melakukan trading short, dengan kata lain, menjual mata uang atas kepercayaan bahwa nilainya akan jatuh.

Dalam situasi di mana kondisi ekonomi naik turun, trader juga bisa belajar menangani volatilitas sebagai satu rilis data ekonomi yang kontradiktif setelah rilis data lain/ Kenaikan suku bunga bisa berarti bullish pada mata uang, tetapi penurunan PDB bisa berarti bearish. Dalam kondisi yang volatil seperti ini, manajemen risiko dan teknik lindung nilai adalah faktor penting yang perlu diterapkan karena pembacaan tolak ukur dan ekspektasi bisa jadi melenceng di luar dugaan.

Akun Demo Bebas Risiko

Daftar akun demo online gratis dan kuasai strategi trading Anda

Materi ini tidak mengandung dan tidak boleh ditafsirkan sebagai nasihat investasi, rekomendasi investasi, penawaran, atau ajakan untuk melakukan transaksi apa pun dalam instrumen keuangan. Harap dicatat bahwa analisis perdagangan seperti ini bukan merupakan indikator yang dapat diandalkan untuk kinerja saat ini atau di masa depan, karena keadaan dapat berubah seiring berjalannya waktu. Sebelum membuat keputusan investasi apa pun, Anda harus mencari saran dari penasihat keuangan independen untuk memastikan bahwa Anda mengerti risikonya.

Sarah Fenwick
Sarah Fenwick Penulis Keuangan

Sarah Fenwick memiliki latar belakang jurnalisme dan komunikasi. Sebelumnya ia bekerja sebagai koresponden yang meliput berita untuk Bursa Efek Swiss dan ia telah menulis tentang keuangan dan ekonomi selama 15 tahun.