Sentimen Bearish Mengaum Jelang Keputusan Suku Bunga Federal Reserve

Juni 15, 2022 00:56

Sentimen bearish yang berasal dari ketakutan akan resesi mengaum di pasar ekuitas global jelang keputusan suku bunga Federal Reserve pada 15 Juni besok. 

S&P berada di wilayah bear market, yang memicu aksi jual di pasar saham Asia pada awal pekan trading ini. Saham AS diterpa oleh hambatan inflasi setelah data harga konsumen untuk bulan Mei berada di 8.6 persen yang merupakan level tertinggi baru dalam 40 tahun. 

Mengingat retorika hawkish The Fed, investor dan Trader secara alami menyimpulkan bahwa Federal Reserve kemungkinan akan menaikkan pedoman suku bunga utamanya setidaknya sebesar 0.5 persen, dengan kemungkinan kenaikan 0.75 persen. Sementara pengetatan moneter bisa mengendalikan inflasi, ini kemungkinan berarti bahwa kredit yang lebih mahal untuk bisnis dan rumah tangga sementara mengurangi pembelanjaan konsumen. Suku bunga yang lebih tinggi dengan latar belakang kondisi ekonomi yang lebih lemah juga bisa menyebabkan risiko gagal bayar atau default. 

USD naik karena sentimen safe haven, sementara harga spot emas berkorelasi terbalik dan berada di bawah tekanan. Berbicara mengenai resesi di AS, di sisi lain koin kenaikan suku bunga termasuk kemungkinan meningkatnya imbal hasil di pasar obligasi dan tabungan.   

Inggris mengumumkan data pekerjaan terbarunya hari ini terhadap serangkaian kondisi ekonomi yang sulit. Tingkat Pengangguran ILO untuk tiga bulan yang berakhir di bulan April mencapai 3.8 persen dibandingkan dengan hasil sebelumnya di 3.7 persen. Tingginya biaya hidup dan kenaikan suku bunga dapat mengikis investasi di pasar kerja Inggris di saat pemulihan dari dampak COVID-19 sangat penting. 

Dalam berita trading lainnya, laporan indeks sentimen Ekonomi ZEW Jerman dirilis hari ini. Indeks ini diperkirakan berada di tingkat minus 27.5 persen dibandingkan dengan hasil sebelumnya di minus 34.3 persen. Laporan yang lebih baik dari perkiraan dapat mendukung EUR, tetapi jika hasil aktualnya lebih buruk dari perkiraan, EUR bisa tertekan lebih jauh. 

Yang terakhir, laporan Indeks Harga Produsen AS hari ini bisa mengatur nada untuk USD. Survei ini diperkirakan naik menjadi 0.8 persen di bulan Mei dibandingkan dengan 0.5 persen di bulan April. Laporan ini lebih dicermati dari biasanya mengingat kondisi inflasi di ekonomi terbesar di dunia itu. 

Seputar PPI AS

Apa Itu PPI AS?

Indeks Harga Produsen atau Producer Price Index (PPI) adalah indikator utama inflasi grosir di harga yang dibayarkan kepada produsen dan penyedia jasa. 'Utama’ dalam hal ini tidak berarti penting, tetapi artinya indikator dapat memberitahu tentang ke arah mana inflasi tertuju. Indikator utama dapat ditafsirkan untuk kemungkinan efek masa depan dan indikator tertinggal ditafsirkan sebagai efek saat ini. 

Trading dengan akun demo bebas risiko

Berlatih trading dengan dana virtual

Materi ini tidak mengandung dan tidak boleh ditafsirkan sebagai nasihat investasi, rekomendasi investasi, penawaran, atau ajakan untuk melakukan transaksi apa pun dalam instrumen keuangan. Harap dicatat bahwa analisis perdagangan seperti ini bukan merupakan indikator yang dapat diandalkan untuk kinerja saat ini atau di masa depan, karena keadaan dapat berubah seiring berjalannya waktu. Sebelum membuat keputusan investasi apa pun, Anda harus mencari saran dari penasihat keuangan independen untuk memastikan bahwa Anda mengerti risikonya.

Sarah Fenwick
Sarah Fenwick Penulis Keuangan

Sarah Fenwick memiliki latar belakang jurnalisme dan komunikasi. Sebelumnya ia bekerja sebagai koresponden yang meliput berita untuk Bursa Efek Swiss dan ia telah menulis tentang keuangan dan ekonomi selama 15 tahun.