Apa saja yang harus Anda ketahui tentang Yen Jepang dan BoJ?

Januari 27, 2023 21:46

Selama beberapa minggu terakhir, investor dan trader memfokuskan perhatian mereka pada Yen serta ekonomi Jepang. Bank of Japan mengejutkan analis pasar pada bulan Desember karena secara tidak terduga mengubah sebagian dari kebijakan moneternya. Dalam berita trading untuk pemula kali ini, kami akan menjelaskan mengapa Yen Jepang menjadi berita utama media keuangan dan bagaimana keputusan BoJ mempengaruhi nilai mata uang negara itu.

Mari kita bicara tentang Yen Jepang

Yen Jepang adalah mata uang ketiga yang paling banyak diperdagangkan di dunia, setelah dolar AS dan Euro. Yen juga merupakan mata uang yang paling banyak diperdagangkan di benua Asia. Namanya diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris sebagai “lingkaran”, dan beredar untuk pertama kalinya pada tahun 1871. Trader mungkin tahu bahwa kode mata uang ini adalah JPY.

Kebijakan moneter BoJ dan Yen Jepang

Salah satu misi BoJ, seperti yang sering Anda baca dalam berita, adalah menerapkan kebijakan moneter. Pada rapatnya bulan Desember 2022, dewan pengurus BoJ bersidang untuk memutuskan suku bunga.

Anggota dewan mengumumkan bahwa mereka akan mempertahankan biaya pinjaman tetapi mengejutkan pasar dengan perubahan tak terduga pada kontrol imbal hasil obligasinya yang memungkinkan kenaikan suku bunga jangka panjang untuk naik lebih banyak. Beberapa pembuat kebijakan menyatakan bahwa langkah BoJ ini dapat membantu membuat program stimulus lebih berkelanjutan alih-alih langkah untuk mengakhiri kebijakan moneternya yang sangat longgar.

Yen Jepang mencapai tertinggi 4 bulan terhadap dolar AS tepat setelah akhir rapat dewan.

Risalah rapat BoJ yang diterbitkan tepat sebelum Malam Tahun Baru mengungkap bahwa dewan bank itu meneliti data yang menunjukkan perubahan dalam prospek harga Jepang. Menurut ekonom, perubahan ini bisa jadi titik awal untuk pengurangan stimulus saat Gubernur Haruhiko Kuroda mengakhiri masa jabatannya.

Apa itu kebijakan kontrol kurva imbal hasil?

BoJ mengadopsi kebijakan kontrol kurva imbal hasil pada tahun 2016, mencoba menghentikan suku bunga dari kejatuhan yang terlalu dalam. Bank sentral Jepang itu membeli jumlah obligasi pemerintah 10 tahun yang sangat banyak untuk mengendalikan imbal hasil Obligasi Pemerintah Jepang (JGB) di sekitar 0%. Perubahan kebijakan bulan Desember memungkinkan imbal hasil jangka panjang untuk berfluktuasi kurang lebih 50 basis points, dua kali lipat dari kisaran sebelumnya di 25 bps. Beberapa ekonom menyatakan bahwa keputusan BoJ dapat secara efektif dilihat sebagai kenaikan suku bunga.

Beberapa analis pasar mengkritik kebijakan BoJ tersebut karena mereka melihatnya mempengaruhi harga pasar dan membuat Yen lebih lemah, meningkatkan biaya bahan impor yang diperlukan untuk berbagai macam industri.

Rapat BoJ bulan Januari mengecewakan pasar

Langkah BoJ pada bulan Desember membuat investor dan trader menantikan lebih banyak keputusan agresif lainnya dari dewan pengurus. Namun, pembuat kebijakan BoJ memutuskan untuk tidak mengubah suku bunga serta kebijakan kontrol kurva imbal hasil.

Dalam pernyataan setelah rapat tersebut, dewan bank menyatakan bahwa “Bank perlu meneruskan kontrol kurva imbal hasil saat ini, mengingat prospek yang akan memakan waktu untuk mencapai stabilitas harga (inflasi) target 2% secara berkelanjutan dan stabil.

Alhasil, Yen Jepang turun 4.2% terhadap dolar AS dalam kurang dari tiga jam pada 18 Januari. Risalah rapat bulan Januari menunjukkan bahwa dewan berniat untuk mempertahankan suku bunga jangka panjang yang rendah, mengindikasikan bahwa BoJ tidak terburu-buru untuk menghapus program stimulusnya. CPI inti Jepang bulan Desember naik 0.4% pada basis tahunan, mencapai level tertinggi baru dalam 41 tahun.

Yen Jepang: apa yang bisa kita harapkan?

Berbicara pada CNBC setelah rapat BoJ (18 Januari) dan penurunan Yen, kepala strategi FX Nomura, Yujiro Goto, menyatakan bahwa “dalam jangka menengah, selama 2-3 bulan ke depan, saya pikir tren untuk Yen masih akan berada di tren turun mendekati 125, bahkan setelah kekecewaan hari ini.” Ia juga mengulangi bahwa Yen Jepang bisa menguat pada harapan pergeseran kebijakan saat penerus Haruhiko Kuroda mengambil alih.

Laporan oleh Bank of America yang dirilis pada 24 Januari menyatakan bahwa “kami akan menjual rally USDJPY karena kami percaya bahwa kebijakan BoJ yang tidak biasa tidak berkelanjutan, dan perkiraan kami inflasi Jepang untuk tahun 2023 akan berada di atas konsensus pasar – 3% vs 1.9%.”

Analis di Dana Moneter Internasional (IMF) menyatakan bahwa BoJ harus mengizinkan imbal hasil obligasi untuk bergerak lebih fleksibel, menambahkan bahwa jika risiko yang signifikan terwujud, bank sentral itu harus siap untuk menarik stimulusnya dengan lebih kuat, seperti menaikkan suku bunga jangka pendek.

Berlatih trading di akun demo bebas risiko dari Admirals. Klik banner di bawah untuk daftar hari ini!

Trading dengan akun demo bebas risiko

Berlatih trading dengan dana virtual

Materi ini tidak mengandung dan tidak boleh ditafsirkan sebagai nasihat investasi, rekomendasi investasi, penawaran, atau ajakan untuk melakukan transaksi apa pun dalam instrumen keuangan. Harap dicatat bahwa analisis perdagangan seperti ini bukan merupakan indikator yang dapat diandalkan untuk kinerja saat ini atau di masa depan, karena keadaan dapat berubah seiring berjalannya waktu. Sebelum membuat keputusan investasi apa pun, Anda harus mencari saran dari penasihat keuangan independen untuk memastikan bahwa Anda mengerti risikonya.

Avatar-Admirals
Admirals Solusi lengkap untuk membelanjakan, berinvestasi, dan mengelola uang Anda

Lebih dari sekadar broker, Admirals adalah pusat keuangan, menawarkan berbagai macam produk dan layanan keuangan. Kami memungkinkan pendekatan keuangan pribadi melalui solusi lengkap untuk berinvestasi, membelanjakan, dan mengelola uang.