Saham Pariwisata Terbaik untuk Diperhatikan Setelah Pandemi

Industri pariwisata adalah salah satu korban terburuk dari pandemi virus corona pada tahun 2020. Ketika perbatasan di seluruh dunia ditutup, calon turis terpaksa tinggal di rumah dan, sebagai akibatnya, saham pariwisata anjlok. Namun, pelonggaran baru-baru ini seputar pembatasan perjalanan mulai membuat orang merasa optimis tentang sektor ini lagi.

Dalam artikel ini, kami akan membahas tiga saham pariwisata yang harus diperhatikan dalam beberapa bulan mendatang – semua yang berpotensi siap untuk dinikmati pada akhir tahun 2021!

Peluang Untuk Saham Pariwisata

Meskipun muncul kekhawatiran terus-menerus akibat varian delta, karena kemajuan kampanye vaksinasi di negara maju, banyak negara baru-baru ini mengumumkan pelonggaran pembatasan perjalanan bagi wisatawan yang telah divaksinasii penuh.

Yang paling signifikan dari negara-negara ini adalah AS, yang baru-baru ini mengumumkan bahwa, mulai awal November 2021, perbatasan mereka akhirnya akan dibuka kembali untuk warga negara Inggris dan Uni Eropa yang telah divaksinasi penuh, yang awalnya ditutup sejak datangnya pandemi pada tahun 2020.

Pengumuman ini - dan pengunguman semacamnya, dikombinasikan dengan permintaan yang terpendam - kemungkinan akan mengarah pada peningkatan pariwisata pada empat bulan terakhir tahun 2021 - yang, pada gilirannya, dapat menguntungkan berbagai saham pariwisata.

Tetapi saham pariwisata manakah yang akan mendapatkan manfaat dari pelonggaran? Manakah saham pariwisata terbaik yang harus diperhatikan dalam beberapa bulan mendatang? Di bagian berikut kami telah menjabarkan tiga saham pariwisata yang harus diperhatikan bagi mereka yang merasa percaya diri tentang pariwisata.

Dengan akun Trade.MT5 dari Admirals, Anda dapat melakukan trading Contracts For Difference (CFD)! CFD memungkinkan trader untuk meraih keuntungan dari naik dan turunnya harga dengan membuka posisi long dan short. Lebih dari itu, CFD juga mendapat manfaat dari penggunaan leverage!

Booking Holdings

Yang pertama dalam daftar saham pariwisata yang harus diperhatikan adalah Booking Holdings yang, selain mengoperasikan Booking.com, juga bertanggung jawab atas merek populer seperti KAYAK, Rentalcars.com, OpenTable, dan Agoda.

Semua merek ini saling melengkapi dalam memungkinkan wisatawan untuk merencanakan sebagian besar aspek liburan mereka; memesan hotel, mencari penerbangan, menyewa mobil, membuat reservasi restoran, dan banyak lagi. Cakupan bisnis Booking Holdings, ditambah dengan fakta bahwa mereka beroperasi di 200 negara, memastikan mereka berada dalam posisi yang sangat baik untuk mendapatkan keuntungan dari peningkatan permintaan pariwisata – tidak hanya dalam jangka pendek tetapi mungkin untuk tahun-tahun kedepan.

Tentu saja, Booking adalah salah satu dari banyak saham pariwisata yang sangat menderita selama tahun 2020. Namun, tidak ada pilihan untuk tidak kejam, oleh sebab itu, pada Agustus 2020, mereka mengumumkan akan memangkas lebih dari 17.000 pekerjaan di seluruh dunia – atau sekitar 25% dari tenaga kerja global mereka. Pengurangan biaya ini telah memberi dampak pada perusahaan yang bangkit dari pandemi dengan lebih dari $11 miliar USD dalam bentuk tunai dan setara kas, yang akan membantu mengatasi kesulitan akibat virus corona saat ini dan di masa depan.

Optimisme baru seputar industri pariwisata telah tercermin dalam harga saham Booking Holdings. Antara 23 Agustus 2021 dan 22 September 2021, harga saham naik hampir 16%.

Dalam hasil Q2 mereka untuk tahun 2021, Booking melaporkan pendapatan sebesar $2,2 miliar, mewakili pertumbuhan Tahun ke Tahun (YOY) sebesar 243,2%. Meskipun pendapatan meningkat, mereka melaporkan kerugian bersih selama empat bulan sebesar $ 167 juta. Namun, kerugian ini termasuk $137 juta yang, selama empat bulan ini ini, Booking kembali ke berbagai program bantuan pemerintah, menyusul bantuan mereka tahun lalu.

Airbnb

Airbnb, berikutnya dalam daftar saham pariwisata yang harus diperhatikan, adalah pasar online untuk properti persewaan liburan dan aktivitas pariwisata. Situs web beroperasi dengan menghubungkan tuan rumah properti dan penyedia aktivitas dengan calon wisatawan.

Dalam hasil Q2 mereka untuk tahun 2021, Airbnb melaporkan total pendapatannya lebih dari $1,3 miliar, mewakili pertumbuhan YOY sebesar 299%. Ini masih menghasilkan kerugian bersih hampir $70 juta untuk empat bulan tersebut, tetapi ini merupakan peningkatan yang signifikan dari kerugian bersih sebesar $576 juta untuk empat bulan yang sama pada tahun 2020 dan hal-hal dapat meningkat lebih lanjut untuk Airbnb dalam beberapa bulan kedepan.

Pandemi telah membuat banyak dari kita lebih sadar akan kebersihan dan interaksi sosial jangka panjang dengan banyak orang lain. Kedua faktor ini pasti akan menjadi pertimbangan masyarakat saat memesan liburan. Artinya, calon wisatawan mungkin lebih cenderung memesan akomodasi pribadi dari biasanya, dibandingkan dengan hotel dengan ratusan tamu lainnya. Perubahan perilaku konsumen ini akan sangat menguntungkan model bisnis Airbnb.

Airbnb baru memulai debutnya di Nasdaq pada Desember 2020 dan awalnya berkinerja baik di tengah optimisme yang meluas setelah disetujuinya beberapa vaksinasi Covid-19 di seluruh dunia. Namun, pada Maret 2021, harga saham turun, hingga hampir 38% hanya dalam waktu dua bulan.

Sejak Juli, harga saham telah naik secara bertahap dan pelonggaran baru-baru ini seputar pembatasan perjalanan, dan prospek membaik yang menyertainya, dapat melihat saham perjalanan ini mendorong lebih tinggi masih mencari tertinggi tahunan sebelumnya.

Disney

Meskipun jauh lebih dari sekadar saham perjalanan, Walt Disney Company siap untuk mendapatkan keuntungan yang signifikan dari pembukaan kembali perbatasan AS untuk wisatawan Eropa. Selain mengoperasikan banyak taman hiburan, hotel, dan jalur pelayaran di seluruh dunia, Disney juga memiliki divisi studio film, platform streaming online, produk konsumen, layanan penerbitan dan televisi.

Berkat beragam produk dan layanannya, meskipun kehilangan pendapatan melalui penutupan taman dan resor dan penghentian bisnis jalur pelayaran mereka, Disney berkinerja baik selama pandemi, mengelola sebagian besar pendapatan yang hilang di bidang lain dari bisnis mereka.

Ini tidak sedikit berkat peluncuran platform streaming digital Disney+ yang tepat waktu pada akhir 2019, yang berkembang pesat selama pandemi. Dalam Laporan Tahunan mereka untuk tahun 2020, Disney melaporkan bahwa, per 3 Oktober 2020, Disney+ memiliki sekitar 74 juta pelanggan.

Kinerja kuat mereka selama pandemi tercermin dalam harga saham, yang melonjak ke level tertinggi sepanjang masa pada Maret 2021. Relaksasi pembatasan perjalanan baru-baru ini kemungkinan akan menguntungkan Disney, itulah sebabnya Disney masuk dalam daftar saham pariwisata yang harus diperhatikan.

Pada tahun yang berakhir 28 September 2019, sebelum pandemi, Disney menghasilkan $21,7 miliar pendapatan dari taman hiburan, resor, dan jalur pelayarannya – yang merupakan sekitar 31% dari total pendapatan tahun itu. Sebaliknya, untuk tahun yang berakhir 3 Oktober 2020, area bisnis yang sama hanya menghasilkan $12,3 miliar – turun lebih dari 40% – tetapi total pendapatan hanya turun 6%, berkat keuntungan yang diperoleh di tempat lain.

Meskipun masih belum pada tingkat pra-pandemi, pendapatan yang dihasilkan dari Parks & Experiences meningkat drastis dalam hasil Q3 mereka untuk tahun 2021, meningkat 867% YOY menjadi $3,2 miliar. Total pendapatan juga meningkat 45% YOY menjadi $17 miliar, sementara laba bersih positif sebesar $923 juta – berbeda dengan kerugian $4,7 miliar pada empat bulan yang sama pada tahun 2020.

Relaksasi lebih lanjut dari pembatasan perjalanan kemungkinan akan menghasilkan lebih banyak peningkatan pendapatan untuk Disney's Parks & Experiences sepanjang sisa tahun 2021 - yang dapat menyebabkan harga sahamnya mendorong ke tingkat tertinggi terbaru sepanjang masa.

Cara Berinvestasi dalam Saham Pariwisata dengan Admirals

Anda akan senang mendengar bahwa, dengan akun Invest.MT5 dari Admirals, Anda dapat berinvestasi di semua saham pariwisata yang tercantum dalam artikel ini. Untuk mulai membeli saham pariwisata, ikuti langkah-langkah berikut:

• Daftar akun Invest.MT5
• Unduh dan buka platform trading MetaTrader 5
• Tekan Control + U untuk membuka jendela Symbols, dimana Anda dapat mencari saham pariwisata untuk dibeli. Setelah Anda menemukan apa yang Anda cari, tekan 'Show Symbol' dan 'OK'.

• Cari saham pariwisata Anda pada jendela Market Watch di sisi kiri layar, klik kanan dan pilih 'Jendela Grafik' untuk membuka grafik harga
• Pilih 'Order Baru' dari bagian atas layar untuk membuka jendela pesanan. Isi berapa banyak saham yang ingin Anda beli bersama dengan stop loss dan take profit jika diinginkan. Kemudian klik 'Beli' untuk mengirim pesanan Anda ke pasar.

Mengapa Berinvestasi dengan Admirals?

Pelanggan yang memilih akun Invest.MT5 dari Admirals dapat berinvestasi di lebih dari 4.300 saham berbeda dan lebih dari 200 Exchange-Traded Funds (ETF) dari 15 bursa saham terbesar di dunia! Manfaat lebih lanjut meliputi:

• Akses ke banyak artikel edukasi, serta akses ke analisis pasar reguler tanpa biaya tambahan!
• Kemampuan untuk membuka akun dengan setoran minimum hanya €1
• Komisi rendah dan tidak terdapat biaya pengelolaan akun
• Penggunaan platform trading multi-aset yang terkenal di dunia, MetaTrader 5 pada komputer dan ponsel Anda.
• Akses eksklusif ke portal Analitik Premium kami, tempat Anda akan menemukan berita pasar, sentimen, dan wawasan teknis terbaru

Untuk membuka akun dan mulai menikmati semua manfaat ini dan lebih banyak lagi, klik spanduk di bawah ini!

Artikel yang mungkin bermanfaat untuk Anda:

• 3 Saham Maskapai Penerbangan yang Harus Diperhatikan di 2024
• Saham Meme yang Harus Diperhatikan
• Investasi di Saham IPO Terbesar

INFORMASI TENTANG MATERI ANALITIS:

Data yang diberikan memberikan informasi tambahan mengenai semua analisis, perkiraan, prognosis, perkiraan, ulasan pasar, pandangan mingguan atau penilaian atau informasi serupa lainnya (selanjutnya disebut "Analisis") yang dipublikasikan di situs web perusahaan investasi Admirals yang beroperasi di bawah merek dagang Admirals (selanjutnya “Admirals”) Sebelum membuat keputusan investasi, harap perhatikan baik-baik hal-hal berikut:

1. Ini adalah komunikasi pemasaran. Konten diterbitkan hanya untuk tujuan informatif dan sama sekali tidak dapat ditafsirkan sebagai saran atau rekomendasi investasi. Itu belum disiapkan sesuai dengan persyaratan hukum yang dirancang untuk mempromosikan independensi penelitian investasi, dan tidak tunduk pada larangan berurusan sebelum diseminasi penelitian investasi.
2. Setiap keputusan investasi dibuat oleh masing-masing klien sendiri sedangkan Admirals tidak bertanggung jawab atas kerugian atau kerusakan yang timbul dari keputusan tersebut, baik berdasarkan konten atau tidak.
3. Dengan tujuan untuk melindungi kepentingan klien kami dan objektivitas Analisis, Admirals telah menetapkan prosedur internal yang relevan untuk pencegahan dan pengelolaan konflik kepentingan.
4. Analisis disiapkan oleh analis independen Roberto Rivero, Kontributor Freelance (selanjutnya disebut "Penulis") berdasarkan perkiraan pribadi.
5. Sementara setiap upaya yang wajar diambil untuk memastikan bahwa semua sumber konten dapat diandalkan dan bahwa semua informasi disajikan, sebanyak mungkin, dengan cara yang dapat dimengerti, tepat waktu, tepat dan lengkap, Admirals tidak menjamin keakuratan atau kelengkapan dari setiap informasi yang terkandung dalam Analisis.
6. Segala jenis kinerja instrumen keuangan masa lalu atau model yang ditunjukkan dalam konten tidak boleh ditafsirkan sebagai janji, jaminan, atau implikasi tersurat maupun tersirat oleh Admirals untuk kinerja apa pun di masa mendatang. Nilai instrumen keuangan dapat meningkat dan menurun dan pelestarian nilai aset tidak dijamin.
7. Produk dengan leverage (termasuk kontrak untuk perbedaan) bersifat spekulatif dan dapat mengakibatkan kerugian atau keuntungan. Sebelum Anda memulai trading, harap pastikan bahwa Anda sepenuhnya memahami risiko yang terlibat .