Berita Trading untuk Pemula – Pentingnya Ekonomi Global dalam Trading Forex

Agustus 18, 2022 22:30

Trader forex mungkin memulai dengan berfokus pada ekonomi dan mata uang lokal mereka karena keduanya merupakan konstruksi keuangan paling familier bagi mereka. Jika trader tinggal di Inggris, maka Pound Sterling dan situasi ekonomi menjadi topik harian dalam tajuk berita trading, jadi wajar untuk melihat pasar trading Forex melalui lensa GBP.

Tader juga cenderung memiliki mata uang lokal mereka, mendapatkannya atau menghasilkannya dari aktivitas keuangan di negara mereka. Tetapi saat berbicara tentang menukar atau trading mata uang yang mereka miliki, trader harus memperlebar lensa mengintip ekonomi global. Ini karena mata uang diperdagangkan berpasangan dan berfluktuasi berdasarkan kinerja ekonomi masing-masing negara dan posisinya di ekonomi dunia.

Mempelajari tentang bagaimana setiap ekonomi dan mata uang dalam gambaran yang lebih luas mengungkap pentingnya ekonomi global dalam trading. Mengabaikan kondisi di satu sisi kutipan mata uang dapat mengakibatkan masalah dan salah perhitungan saat menempatkan order, sehingga penelitian sangatlah penting.

Meneliti ekonomi global

Ekosistem ekonomi dunia adalah taman yang subur yang terdiri dari ekonomi maju utama dan ekonomi berkembang. Ekonomi utama seperti AS dan Uni Eropa menunjukkan pertumbuhan yang stabil namun tidak menginspirasi, telah mencapai ukuran yang matang dengan infrastruktur terorganisir dan bank sentral dan badan pengatur fiskal mapan dan berpengalaman.

Beberapa ekonomi matang terbesar adalah anggota dari Group of Seven (G7), termasuk Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Inggris dan AS. Bersama, mereka menyumbang sekitar 54% produktivitas global, atau sekitar 36 triliun GBP (angka IMF tahun 2021).

Ekonomi berkembang termasuk negara-negara BRIC: Brasil, Rusia, India, dan China. Mereka menyumbang sekitar 30% produktivitas global.

Bisa dikatakan bahwa ekonomi dunia membutuhkan ekosistem penawaran dan permintaan yang stabil di pasar yang matang, tetapi bergantung pada pasar negara berkembang yang lebih volatil seperti China dan Afrika untuk mendorong pertumbuhan yang kuat.

Apa artinya ini bagi trader Forex?  

Untuk memecah pertanyaan yang kompleks menjadi bagian-bagian yang lebih mudah dicerna, penelitian tentang global ekonomi dapat mengungkap:  

  • mata uang mana yang volatil,
  • mata uang mana yang kuat dan yang lemah versus mata uang dasar atau base currency,
  • mengapa mata uang naik atau turun dalam periode tertentu,
  • dan di mana bisa kita temukan peluang trading.

Mata uang mana yang volatil?

Prinsip umumnya, tingkat volatilitas harga yang wajar diterima dan bahkan kondisi yang diinginkan dalam trading Forex. Pengembalian berasal dari perbedaan di harga instrumen mata uang seperti EURUSD dan GBPUSD, yang dikelompokkan sebagai pasangan Forex utama.

Jika instrumen diperdagangkan menyamping dan tidak banyak perubahan di harga, trader mungkin tidak tertarik untuk membuka posisi. Ketika volatilitas berubah menjadi turbulensi, hanya trader paling berpengalaman yang bisa mengatasinya, dan sebagian besar akan lebih memilih untuk menjauh dari situasi berisiko tinggi seperti ini.

Seperti cerita Goldilocks dan Tiga Beruang, volatilitas bisa jadi sangat panas, sangat dingin atau tepat, tergantung selera risiko seseorang.

Mata uang negara berkembang lebih volatil dibandingkan dengan mata uang utama karena kesulitan domestik seperti kurangnya pengelolaan fiskal yang bijaksana, inflasi yang menggelembung, ketergantungan terhadap sektor ekonomi, pengeluaran pemerintah yang berlebihan dan utang yang tinggi. Itu tidak berarti bahwa ekonomi yang matang tidak menghadapi ketidakseimbangan mereka sendiri, melainkan bahwa infrastruktur yang ada dan pengalaman mereka membantu mereka untuk beradaptasi dengan cepat dengan kebijakan moneter dan langkah-langkah fiskal.

Mata uang mana yang kuat atau lemah versus mata uang dasar? 

Untuk menjawab pertanyaan mata uang mana yang kuat atau lemah versus mata uang dasar, mari kita asumsikan GBP sebagai mata uang dasar. Mata uang suatu negara berkembang seperti IDR akan lebih lemah terhadap GBP, maka seseorang yang bepergian dari Inggris ke Indonesia akan memiliki daya beli. Perbandingan GBP dan USD adalah cerita yang berbeda karena kedua mata uang termasuk ke dalam ekonomi matang dan trading relatif kuat atau lemah terhadap satu sama lain bergantung pada perkembangan ekonomi.

Mengapa mata uang naik atau turun? 

Mata uang naik atau turun karena reaksi pasar Forex terhadap peristiwa trading dan momen cyclical dalam ekonomi global dan domestik. Misalnya, pertumbuhan yang lebih lemah di Inggris sering kali mengakibatkan mata uang lebih lemah dibandingkan mata uang yang matang lainnya. Ketika pertumbuhan kuat, sentimen trading percaya diri dan mata uang terangkat, menunjukkan tren bullish melawan mata uang lainnya.

Mata uang juga bergerak atas keputusan bank sentral, menguat selama periode hawkish dan melemah selama periode dovish.

Di mana bisa kita temukan peluang trading? 

Mencari tahu tentang situasi ekonomi global dapat menunjukkan peluang trading Forex potensial berdasarkan pola pertumbuhan di mata uang negara berkembang versus utama: kelemahan dan kekuatan relatif antara mata yang utama, dan tren mata uang yang dipicu oleh keputusan bank sentral. 

Berlatih trading di akun demo bebas risiko dari Admiral Markets. Klik banner di bawah untuk daftar hari ini!

Akun Demo Bebas Risiko

Daftar akun demo online gratis dan kuasai strategi trading Anda

Materi ini tidak mengandung dan tidak boleh ditafsirkan sebagai nasihat investasi, rekomendasi investasi, penawaran, atau ajakan untuk melakukan transaksi apa pun dalam instrumen keuangan. Harap dicatat bahwa analisis perdagangan seperti ini bukan merupakan indikator yang dapat diandalkan untuk kinerja saat ini atau di masa depan, karena keadaan dapat berubah seiring berjalannya waktu. Sebelum membuat keputusan investasi apa pun, Anda harus mencari saran dari penasihat keuangan independen untuk memastikan bahwa Anda mengerti risikonya.

Sarah Fenwick
Sarah Fenwick Penulis Keuangan

Sarah Fenwick memiliki latar belakang jurnalisme dan komunikasi. Sebelumnya ia bekerja sebagai koresponden yang meliput berita untuk Bursa Efek Swiss dan ia telah menulis tentang keuangan dan ekonomi selama 15 tahun.