Kebijakan Moneter BoJ Melukai Yen Jepang

November 01, 2023 06:57

Bank of Japan (BoJ) mengumumkan bahwa ia akan mempertahankan suku bunga sementara mengecewakan partisipan dengan tidak meningkatkan imbal hasil obligasi pemerintah Jepang 10 tahun dari 1% menjadi 1.25%. Alhasil, yen Jepang tertekan, kehilangan kekuatannya terhadap dolar AS.

Laporan Eurostat terkait blok euro menunjukkan bahwa inflasi HICP Inti tahunan turun menjadi 4.2% di bulan Oktober sesuai perkiraan, sementara PBD sebenarnya mengalami ekspansi di tingkat tahunan 0.1% di Q3 2023.

Dalam berita lain, BP, salah satu perusahaan produsen minyak teratas dunia, mengumumkan penurunan tajam di laba tahun ke tahun, meleset dari estimasi analis. Laporan terlampir BP menyatakan bahwa pembatasan produksi OPEC dan perkiraan rebound di permintaan minyak bisa mendorong harga minyak.

Keputusan Suku Bunga BoJ

Biaya pinjaman BoJ tidak berubah sesuai perkiraan namun ia mengubah bahasa yang digunakan untuk menggambarkan batas atas imbal hasil obligasi pemerintah Jepang. Pernyataan setelah rapat bank sentral Jepang itu mengatakan bahwa “Bank akan mempertahankan level target imbal hasil obligasi pemerintah Jepang (JGB) 10 tahun di sekitar 0 persen, ia akan melakukan pengendalian kurva imbal hasil dengan batas atas sekitar 1.0% untuk imbal hasil ini sebagai referensi.”

Dalam sambutannya, Gubernur BoJ Kazuo Ueda mengatakan bahwa ia akan mencermati dampak kebijakan pemerintah pada outlook inflasi setelah ia diumumkan. Ueda menyatakan bahwa “sampai kami mencapai target inflasi di depan mata, baik YCC dan kebijakan suku bunga negatif akan ditempatkan.”

PDB Jerman di Q3 2023 Turun

Kantor Statistik Federal Jerman (Destatis) menerbitkan laporan yang menunjukkan bahwa PDB negara itu menyusut sebesar 0.1% pada basis kuartalan di kuartal ketiga tahun ini. Analis Destatis menyatakan bahwa pertumbuhan PDB di Q2 2023 telah direvisi menjadi 0.1% dari 0% yang disebutkan di laporan sebelumnya.

Pengumuman angka pertumbuhan negatif itu membuat ekonomi Jerman hanya satu langkah menuju resesi. Analis ING menekankan bahwa “yang jauh lebih buruk adalah bahwa ekonomi itu saat ini masih hampir tidak di atas tingkat pra-pandemi lebih dari tiga tahun kemudian. Data ini sendiri menggarisbawahi bahwa ekonomi Jerman setidaknya menjadi salah satu pertumbuhan tertinggal zona euro.”

Kazimir ECB: “Harus Tetap Berada di Puncak Untuk Kuartal Berikutnya”

Anggota Dewan Pengurus Bank Sentral Eropa (ECB), Peter Kazimir menjatuhkan harapan akan pemangkasan suku bunga yang diimplementasikan oleh bank sentral blok euro itu. Dalam sambutannya, Kazimir menyatakan bahwa “"suara-suara yang menyerukan akhir dari siklus kenaikan suku bunga 'harus menahan kuda mereka', terlalu dini untuk mendeklarasikan kemenangan dan mengatakan bahwa pekerjaan telah selesai. Risiko inflasi naik masih belum sepenuhnya menghilang, kita harus tetap waspada. Pengetatan tambahan bisa dilakukan jika data yang akan datang memaksa kami untuk melakukannya.”

Anggota dewan ECB itu menegaskan kembali bahwa data inflasi bulan Desember serta Maret harus bertindak sebagai tonggak terkait kebijakan moneter bank itu.

Tertarik untuk belajar lebih banyak tentang trading dan investasi? Di Admirals, kami menyediakan webinar yang dibawakan oleh trader berpengalaman setiap minggu yang membahas berbagai topik! Klik banner di bawah ini untuk melihat jadwal webinar mendatang:

Webinar trading gratis

Bergabunglah dengan webinar live yang dibawakan oleh ahli trading kami

Materi ini tidak mengandung dan tidak boleh ditafsirkan sebagai nasihat investasi, rekomendasi investasi, penawaran, atau ajakan untuk melakukan transaksi apa pun dalam instrumen keuangan. Harap dicatat bahwa analisis trading seperti ini bukan merupakan indikator yang dapat diandalkan untuk kinerja saat ini atau di masa depan, karena keadaan dapat berubah seiring berjalannya waktu. Sebelum membuat keputusan investasi apa pun, Anda harus mencari saran dari penasihat keuangan independen untuk memastikan bahwa Anda mengerti risikonya.

Miltos Skemperis
Miltos Skemperis Penulis Konten Keuangan

Miltos Skemperis memiliki latar belakang jurnalisme dan manajemen bisnis. Ia sebelumnya bekerja sebagai reporter di berbagai saluran berita TV dan surat kabar. Miltos bekerja sebagai penulis konten keuangan selama tujuh tahun terakhir ini.