Laporan NFP akan Jadi Pusat Perhatian, Aksi Jual Obligasi Berlanjut
Sementara ekonom fokus pada laporan Nonfarm Payrolls AS yang dijadwalkan hari Jumat, laporan ketenagakerjaan lain yang datang dari AS telah memicu aksi jual obligasi di pasar. Laporan JOLTS yang diterbitkan kemarin menunjukkan bahwa lowongan pekerjaan Agustus jauh lebih banyak dari perkiraan, mengindikasikan bahwa ekonomi belum mendingin terlepas dari kebijakan moneter ketat Federal Reserve.
Kekhawatiran investor bahwa The Fed akan menaikkan suku bunga lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama memaksa mereka untuk menjual obligasi pemerintah, Alhasil, imbal hasil Treasuries AS 30 tahun menyentuh 16 tahun tertinggi sementara tingkat suku bunga di obligasi 30 tahun pemerintah Inggris mencapai 5% untuk pertama kalinya dalam 25 tahun terakhir.
Daftar Isi
Laporan Nonfarm Payrolls AS September 2023
Data Nonfarm Payrolls AS untuk bulan September 2023 akan diterbitkan oleh Biro Statistik Tenaga Kerja (BLS) pada hari Jumat. Analis pasar yang disurvei oleh Dow Jones memperkirakan bahwa laporan akan menunjukkan kenaikan 170.000. Namun, perlu dicatat bahwa angka NFP sering kali cenderung mengejutkan ekonom karena ia tidak sejalan dengan pernyataan.
Departemen Tenaga Kerja AS menerbitkan Survei Lowongan Pekerjaan dan Perputaran Tenaga Kerja pada hari Selasa. Laporan menyatakan bahwa lowongan pekerjaan total 9.61 di bulan Agustus, kenaikan hampir 700.000 dari bulan Juli dan jauh di atas estimasi Dow Jones di 8.8 juta. Kenaikan tidak diperkirakan karena lowongan pekerjaan telah menurun dalam beberapa bulan terakhir, menunjukkan dampak dari penerapan kebijakan moneter yang ketat oleh The Fed.
RBNZ Tidak Mengubah Suku Bunga
Bank sentral Selandia Baru mempertahankan biaya pinjaman sesuai perkiraan ekonom. Pernyataan setelah rapat menyatakan bahwa “komite setuju bahwa suku bunga perlu dipertahankan pada tingkat restriktif untuk periode yang lebih berkelanjutan. Inflasi masih diperkirakan akan menurun ke pita target sampai akhir paruh kedua 2024.”
Dewan pengurus RBNZ menyatakan bahwa “periode aktivitas tenang yang berkepanjangan diperlukan untuk mengurangi tekanan inflasi. Ada risiko jangka pendek bahwa aktivitas dan inflasi tidak melamban seperti sebanyak yang diperlukan.” Sebagai hasil dari keputusan RBNZ tentang suku bunga, dolar Selandia Baru jatuh ke level terendah 3 minggu terhadap dolar AS.
Sudahkah Yen Jepang Menerima Dukungan?
Menteri Keuangan Jepang, Shunichi Suzuki menolak untuk berkomentar tentang apakah Tokyo akan bertindak untuk mendukung yen Jepang, menambahkan bahwa “kami siap untuk mengambil langkah yang diperlukan melawan volatilitas yang berlebihan, tanpa mengesampingkan opsi apa pun.”
Yen Jepang turun terhadap dolar AS ke level terendah yang tercatat dalam setahun sebelum menguat tadi malam dengan analis pasar mencurigai bahwa kementerian keuangan telah campur tangan untuk mengendalikan situasi. Yen kehilangan 12% nilainya di tahun 2023 ini.
Tertarik trading berita ekonomi makro? Pelajari cara kerja pendekatan ini dengan webinar gratis kami. Bertemu dan berinteraksi dengan trader ahli. Tonton dan belajar dari sesi trading live.
Materi ini tidak mengandung dan tidak boleh ditafsirkan sebagai nasihat investasi, rekomendasi investasi, penawaran, atau ajakan untuk melakukan transaksi apa pun dalam instrumen keuangan. Harap dicatat bahwa analisis trading seperti ini bukan merupakan indikator yang dapat diandalkan untuk kinerja saat ini atau di masa depan, karena keadaan dapat berubah seiring berjalannya waktu. Sebelum membuat keputusan investasi apa pun, Anda harus mencari saran dari penasihat keuangan independen untuk memastikan bahwa Anda mengerti risikonya.