Rantai Pasokan Global akan Mengalami Kesulitan di Tahun 2024

November 14, 2023 03:47

Rantai pasokan global mendapat dorongan setelah pandemi virus korona karena bisnis melanjutkan kegiatan mereka dengan jumlah kargo yang belum pernah terjadi sebelumnya yang melakukan perjalanan ke seluruh dunia untuk memenuhi kebutuhan konsumen.

Meskipun begitu, feedback yang datang drai perusahaan-perusahaan pengiriman terkait aktivitas pasar di tahun 2024 tidak sepositif yang investor harapkan. Akibat dari prediksi yang buruk, beberapa perusahaan pengiriman utama yang terlibat dalam rantai pasokan global mulai menyesuaikan rencana masa depan mereka untuk menahan kemungkinan penurunan.

Jika Anda ingin belajar lebih banyak tentang update terbaru terkait rantai pasokan global dan apa harapan investor dan trader, lanjutkan membaca artikel ini.

Survei Rantai Pasokan CNBC Resesi Pengangkutan Akan Berlanjut 2024

Pada 7 November, CNBC menerbitkan Survei Rantai Pasokan yang dilakukan di antara para eksekutif logistik yang mengelola pesanan pembuatan barang dan transportasi. Survei ini memiliki akses ke data terkait pengirim pesanan yang ditempatkan ke perusahaan manufaktur, termasuk menjemput produk dari pelabuhan dan mendistribusikannya ke eceran. Berkat data ini, investor bisa melihat sekilas apa yang akan terjadi dalam 3-4 bulan mendatang.

Mayoritas eksekutif logistik yang diwawancarai oleh reporter CNBC mengatakan bahwa tingkat pengiriman barang yang melibatkan paket cenderung akan menurun setidaknya 5% di kuartal pertama 2024, sementara hanya 20% dari mereka percaya bahwa tingkat pengiriman barang penuh masih akan tetap utuh atau naik dalam periode waktu yang sama.

Ahli menyatakan bahwa mereka melihat permintaan meredam akan pesanan mendekati Imlek, yang merupakan salah satu liburan paling penting di China. Meskipun begitu, survei ini menyatakan bahwa terlepas dari permintaan yang turun dan suku bung yang tinggi, pasar bisa rebound di paruh kedua tahun depan.

Yellow dan Convoy Menabrak Dinding Bata

Perlu dicatat bahwa perusahaan angkutan truk kepala Amazon, Jeff Bezos Convoy telah menjadi korban dari krisis rantai pasokan saat ia runtuh pada Oktober 2023. Eksekutif senior mengaitkan penghentian operasi tersebut dengan "keruntuhan pasar pengiriman barang yang belum pernah terjadi sebelumnya" dan "pengetatan moneter yang dramatis."

Awal musim panas ini, Yellow, perusahaan angkutan truk AS dengan sejarah hampir satu abad, bangkrut meskipun ia telah meminjam $700 million menggunakan pinjaman federal untuk menghadapi konsekuensi pandemi. Sumber daya Yellow termasuk 30,000 karyawan dan 12000 truk. Beberapa analis pasar menyatakan bahwa perusahaan itu tidak mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan dan perubahan yang diterapkan karena perselisihan internal. Menurut laporan Wall Street Journal, industri pengiriman truk mengangkut 75% dari semua tonase angkutan barang di Amerika Serikat.

AP Moller-Maersk Menyesuaikan Strategi 2024, Melanjutkan dengan Pemangkasan Karyawan

AP Moller-Maersk (MAERSK.A.DK), adalah salah satu perusahaan pengiriman barang terbesar di dunia mengumumkan bahwa ia akan memangkas 3500 pekerjaan tambahan, menjadikan total 10000 untuk tahun 2023, Moller-Maersk mengendalikan sekitar 18% dari perdagangan peti kemas global.

Kepala eksekutif Maersk, Vincent Clerc, menyatakan bahwa “industri kami menghadapi normal baru dengan permintaan yang surut, harga kembali sejalan dengan level historis dan tekanan inflasi di basis biaya kami. Sejak musim pana, kami telah melihat kelebihan kapasitas di sebagian besar wilayah yang memicu penurunan harga dan tidak ada peningkatan yang nyata dalam daur ulang kapal atau menganggur."

Awal bulan ini, AP Moller-Maersk menerbitkan hasil keuangannya untuk Q3 2023 yang sejalan dengan perkiraan. Menurut laporan yang diterbitkan di situs web nya,”hasil keuangan untuk kuartal ketiga 2023 sejalan dengan perkiraan di lingkungan pasar yang sulit dengan suku bunga jauh dari puncaknya di tahun 2022.” Dalam pedoman keuangan untuk tahun 2023, eksekutifnya memprediksikan pertumbuhan volume peti kemas global di kisaran -2% hingga -0.5% dibandingkan -4% hingga -1% sebelumnya.

Hapag-Lloyd Memangkas Prospek Karena Laba Bersih Turun

Hapag-Lloyd (HLAG), kapal kontainer terbesar kelima di dunia, membukukan keuntungan bersih 3.2 miliar euro untuk sembilan bulan pertama 2023. Angka ini 77% turun pada basis tahunan, memaksa analis Hapag-Lloyd memangkas prediksi mereka untuk pendapatan satu tahun penuh.

“Hasil yang jauh di bawah level sebelumnya dikarenakan perubahan yang parah dalam kondisi pasar,” dinyatakan dalam laporan ini. CEO Hapag-Lloyd, Habben Jensen, mengatakan bahwa “jika tingkat spot tidak pulih, kita akan menghadapi beberapa kuartal yang penuh tantangan dalam kondisi pasar yang lemah ini."

Terkait outlook 2024, kepala perusahaan Jerman itu menambahkan: “Kami melihat ekspektasi tingkat kontrak yang tidak realistis dandi level tersebut, kami tidak akan tutup karena kami tidak akan menutup tingkat kontrak di mana, tentu saja, kehilangan banyak uang. Kami lebih memilih untuk mengurangi biaya dan kapasitas. Ekspektasi masih dalam rentang yang sangat luas, tetapi saya memperkirakan kontrak-kontrak yang ditutup dan berakhir di awal tahun akan berada di atas level spot yang kita lihat hari ini."

Kekeringan di Terusan Panama Berdampak pada Transportasi Barang

Seolah-olah penurunan permintaan dan kenaikan biaya belum cukup menjadi masalah, kekeringan di Panama mulai berdampak pada transportasi barang. Mulai November, otoritas Terusan Panama memberlakukan pemangkasan di lalu lintas kapal yang diperkirakan akan mencapai 40% pengurangan kapal hingga Februari dikarenakan kekeringan yang tengah berlangsung.

Masalah di Terusan Panama ini kemungkinan akan menciptakan masalah bagi alur perdagangan karena 40% lalu lintas peti kemas di seluruh AS melintas di sana. Untuk menghadapi masalah ini, perusahaan-perusahaan pengiriman menurunkan kargo mereka di satu sisi Kanal dan mengangkutnya melalui jalan darat ke sisi lain, yang menyebabkan penundaan yang signifikan dalam pengiriman.

Rantai Pasokan dan Perusahaan Pengiriman Barang: Trading dan Manajemen Risiko

Sementara perkiraan terkait perusahaan pengiriman barang, transportasi barang dan rantai pasokan pada umumnya tidak terlalu positif untuk tahun 2024, tidak ada yang bisa berbicara dengan pasti mengenai masa depan. Karena sektor rantai pasokan bisa menghadapi penurunan tahun depan, mungkin akan ada peluang serta jebakan yang harus dipersiapkan oleh para trader pemula.

Jika Anda baru mulai trading, Anda harus berusaha untuk meningkatkan keterampilan trading Anda. Trading tidaklah mudah karena pengaturan waktu, kesabaran, dan pengetahuan tentang cara mengambil tindakan sangat lah penting. Memperoleh pengetahuan harus menjadi tujuan pertama trader pemula untuk membuat eksekusi strategi trading semulus mungkin. Trader dapat menemukan materi edukasi seperti webinar, panduan, artikel, dan contoh di internet yang dapat membantu mereka menjadi lebih percaya diri dan berpengetahuan luas.

Satu hal yang tidak boleh diabaikan oleh trader pemula adalah menggunakan alat manajemen risiko sebanyak mungkin. Platform trading modern dilengkapi dengan beragam alat manajemen risiko seperti order stop-loss yang dapat meminimalkan risiko jika digunakan dengan benar. Alat semacam itu membantu trader pemula untuk tidak mengekspos diri mereka pada risiko yang tidak perlu ketika pasar bergerak berlawanan dengan target mereka. Alat manajemen risiko membantu trader mengurangi potensi situasi yang membuat stres, sehingga mempelajari cara menggunakannya harus menjadi prioritas utama bagi setiap trader pemula.

Tertarik untuk belajar lebih banyak tentang trading dan investasi? Di Admirals, kami menyediakan webinar yang dibawakan oleh trader berpengalaman setiap minggu yang membahas berbagai topik! Klik banner di bawah ini untuk melihat jadwal webinar mendatang:

Webinar trading gratis

Bergabunglah dengan webinar live yang dibawakan oleh ahli trading kami

Materi ini tidak mengandung dan tidak boleh ditafsirkan sebagai nasihat investasi, rekomendasi investasi, penawaran, atau ajakan untuk melakukan transaksi apa pun dalam instrumen keuangan. Harap dicatat bahwa analisis trading seperti ini bukan merupakan indikator yang dapat diandalkan untuk kinerja saat ini atau di masa depan, karena keadaan dapat berubah seiring berjalannya waktu. Sebelum membuat keputusan investasi apa pun, Anda harus mencari saran dari penasihat keuangan independen untuk memastikan bahwa Anda mengerti risikonya.

Miltos Skemperis
Miltos Skemperis Penulis Konten Keuangan

Miltos Skemperis memiliki latar belakang jurnalisme dan manajemen bisnis. Ia sebelumnya bekerja sebagai reporter di berbagai saluran berita TV dan surat kabar. Miltos bekerja sebagai penulis konten keuangan selama tujuh tahun terakhir ini.