RBA Tingkatkan Suku Bunga, Dolar Australia Turun

November 08, 2023 05:33

Reserve Bank of Australia (RBA) menaikkan suku bunga sejalan dengan perkiraan analis sebesar 25 basis poin. Terlepas dari kenaikan suku bunga, dolar Australia menghadapi tekanan yang signifikan karena dewan RBA menyatakan bahwa “apakah pengetatan kebijakan moneter lebih lanjut diperlukan untuk memastikan inflasi kembali ke target dalam kerangka waktu yang wajar akan bergantung pada data dan penilaian risiko yang berkembang.”

Di Inggris, survei Bloomberg Economics menunjukkan 52% kemungkinan bahwa Inggris memasuki resesi di kuartal ketiga tahun ini dan berada dijalar untuk berkontraksi lebih jauh di kuartal ini. Analis Bloomberg menyatakan bahwa Bank of England (BoE) bisa dipaksa untuk mengurangi suku bunga jika inflasi juga turun sebagai akibat dari tekanan resesi.

Dana Moneter Internasional (IMF) meningkatkan prediksi pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) China menjadi 5.4% di tahun 2023 dan 4.6% di tahun 2024. IMF merevisi prediksinya karena pemerintah China menyetujui pengeluaran obligasi negara 1 triliun yuan ($137 miliar).

Kenaikan Suku Bunga RBA

Seperti yang disebutkan sebelumnya, dewan pengurus RBA melanjutkan dengan kenaikan suku bunga ke-13 sejak Maret 2022 sesuai perkiraan analis pasar. Pernyataan setelah rapat menyatakan bahwa “inflasi di Australia telah melampaui puncaknya namun masih terlalu tinggi dan terbukti lebih persisten dari perkiraan beberapa bulan lalu” menambahkan bahwa data baru yang dikumpulkan sejak bulan Agustus menunjukkan “beratnya informasi ini menunjukkan bahwa risiko inflasi masih lebih tinggi untuk lebih lama telah meningkat.”

Analis HSBC berbicara pada reporter Financial Times RBA berada dalam mode kalibrasi, menambahkan bahwa kenaikan suku bunga di bulan Desember, dalam opininya, kemungkinan tidak akan terjadi. Menurut laporan media yang sama, Kamar Dagang dan Industri Australia menekankan bahwa kembali ke pengetatan kebijakan moneter akan menambah tali ketat bagi bisnis karena mereka berusaha mengelola kenaikan biaya sambil mempertahankan harga yang kompetitif.

Risalah BoJ: Target Stabilitas Harga Masih Belum Tercapai

Di Jepang, risalah rapat BoJ bulan September mengungkapkan bahwa pembuat kebijakan itu percaya bahwa target stabilitas harga belum tercapai dengan sebagian besar anggota dewan menyatakan bahwa tidak perlu mengambil langkah tambahan pada operasi Kontrol Kurva Imbal Hasil (YCC) sebagai suku bunga jangka panjang yang relatif stabil.

Ekonom menyatakan bahwa BoJ bisa terus menerapkan kebijakannya yang ultra akomodatif yang melemahkan yen Jepang terhadap pesaingnya seperti dolar AS.

Commerzbank: Bank Nasional Swiss kemungkinan Akan Memilih Franc yang Kuat

Laporan yang dirilis oleh Commerzbank menyatakan bahwa data inflasi yang diterbitkan minggu lalu tidak mengkhawatirkan bagi Bank Nasional Swiss (SNB).

Ekonom di bank Jerman menyatakan bahwa SNB bisa memilih Franc Swiss yang kuat untuk mengendalikan inflasi, menyatakan bahwa “data inflasi terbaru menyebabkan sedikit kekhawatiran. Tentu saja, ada risiko inflasi naik dan SNB memperkirakan kenaikan yang moderat di suku bunga tahunan selama beberapa kuartal mendatang. Namun ini kemungkinan tidak akan cukup untuk kebijakan pengetatan moneter lebih lanjut. Alih-alih, SNB kemungkinan akan mempertahankan komunikasi hawkish dalam pandangan ketidakpastian yang meningkat. Dengan latar belakang krisis di Timur Tengah, Franc kemungkinan secara prinsip masih banyak permintaan karena ia merupakan aset safe haven.”

Tertarik untuk belajar lebih banyak tentang trading dan investasi? Di Admirals, kami menyediakan webinar yang dibawakan oleh trader berpengalaman setiap minggu yang membahas berbagai topik! Klik banner di bawah ini untuk melihat jadwal webinar mendatang:

Webinar trading gratis

Bergabunglah dengan webinar live yang dibawakan oleh ahli trading kami

Materi ini tidak mengandung dan tidak boleh ditafsirkan sebagai nasihat investasi, rekomendasi investasi, penawaran, atau ajakan untuk melakukan transaksi apa pun dalam instrumen keuangan. Harap dicatat bahwa analisis trading seperti ini bukan merupakan indikator yang dapat diandalkan untuk kinerja saat ini atau di masa depan, karena keadaan dapat berubah seiring berjalannya waktu. Sebelum membuat keputusan investasi apa pun, Anda harus mencari saran dari penasihat keuangan independen untuk memastikan bahwa Anda mengerti risikonya.

Miltos Skemperis
Miltos Skemperis Penulis Konten Keuangan

Miltos Skemperis memiliki latar belakang jurnalisme dan manajemen bisnis. Ia sebelumnya bekerja sebagai reporter di berbagai saluran berita TV dan surat kabar. Miltos bekerja sebagai penulis konten keuangan selama tujuh tahun terakhir ini.