Penggerak Pasar Utama USD pada bulan November

November 14, 2022 19:58

Lingkungan inflasi tinggi dan naiknya suku bunga di AS dalam tiga kuartal pertama tahun ini mendorong nilai USD dibandingkan dengan mata uang lain. Salah satu dari beberapa kelemahannya adalah resesi teknis di AS dan bahwa ia berakhir ketika ekonomi kembali ke pertumbuhan pada kuartal ketiga.

Kartal ini menampilkan tantangan berbeda bagi USD. Saat bank sentral utama lain mengambil langkah pengetatan moneter, mata uang seperti EUR dan GBP mendapatkan kembali kekuatannya yang hilang awal tahun ini. Apa saja penggerak pasar utama bagi USD?

Inflasi AS mereda

Laporan inflasi AS terbaru menunjukkan tren turun di harga selama empat bulan berturut-turut. Inflasi tahunan turun menjadi 7.7 persen pada bulan Oktober dibandingkan dengan 8.2 persen pada bulan September. Ini sebagian dikarenakan harga minyak mentah yang lebih rendah, tetapi ada tren lain yang berkembang yang dapat  memicu inflasi selama beberapa bulan ke depan. Saat pembelian rumah menurun dikarenakan biaya hipotek yang lebih tinggi, harga sewa naik menjadi 6.9 persen pada bulan Oktober versus 6.6 persen bulan sebelumnya.

Apa pentingnya inflasi yang lebih rendah? Satu skenario adalah bahwa Federal Reserve dapat meringankan ukuran kenaikan suku bunga bulanan dan memutuskan kenaikan yang lebih kecil dari 0.75 persen. Ini bisa mendorong momentum USD, tetapi ini terlalu optimistik. Pada bulan Agustus, Ketua Federal Reserve Jerome Powell menyatakan bahwa inflasi kemungkinan akan kembali jika kebijakan moneter terlalu cepat dilonggarkan, menandakan bahwa bank sentral itu tidak akan menyerah sampai inflasi lebih dekat ke ambang batas 2 persen.

Skenario lainnya adalah bahwa The Fed dapat mengambil inflasi yang lebih rendah sebagai pertanda bahwa pengetatan moneter bekerja dengan baik. Alih-alih mereda, dewan bank sentral itu dapat mempertahankan retorika hawkish dan mengumumkan kenaikan suku bunga pada rapat 13-1 Desember mendatang. Ini dapat mendukung USD pada kuartal pertama tahun 2023 tetapi berpotensi menambah risiko pertumbuhan ekonomi.

Ada beberapa perkembangan ekonomi di sisi lain pasangan mata uang USD yang menanggung beban.

Perkembangan EUR

Tingkat inflasi di ekonomi terbesar dunia, Jerman naik menjadi 10.4 persen pada bulan Oktober dari 10 persen pada bulan September. Ini menambah kemungkinan kenaikan suku bunga yang relatif lebih tinggi pada rapat European Central Bank (ECB) pada pertengahan bulan depan. Setelah periode kelemahan di mana EUR turun di bawah paritas dengan USD, mata uang tunggal Zona Euro itu dapat memperoleh kekuatan dari ekspektasi padar akan pendirian hawkish ECB.

Prospek untuk EUR bida dipengaruhi oleh Indeks Sentimen Ekonomi ZEW Jerman untuk bulan November. Indeks itu masih berada jauh di wilayah negatif karena inflasi dan perang di Ukraina sangat membebani sentimen.

Pertumbuhan lamban di Inggris, dampaknya terhadap GBP

Produk Domestik Bruto (PDB) bulanan Inggris turun menjadi 0.60 persen pada bulan September dibandingkan dengan minus 0.30 persen pada bulan Agustus. Kemungkinan dampak pada GBP dapat lebih lanjut melemahkan mata uang itu saat USD kuat. Trader juga menantikan laporan tingkat inflasi UK untuk bulan Oktober yang akan datang dan hasil di luar dugaan dapat menambah tantangan bagi GBP.

Yen dan pendirian dovish BoJ

Saat Bank of Japan (BoJ) menyeimbangkan antara kenaikan inflasi dan suku bunga secara regional dan global, keputusannya dapat dipengaruhi oleh laporan Neraca Perdagangan negara itu untuk bulan Oktober. Sejauh ini, BoJ masih mempertahankan pendirian dovish dan menjaga tingkat suku bunga yang relatif rendah. Jika laporan Tingkat Inflasi untuk bulan Oktober lebih tinggi dari perkiraan, hal ini dapat mendorong BoJ untuk memikirkan kembali kebijakannya.

Dolar Australia dan RBA

Risalah rapat Reserve Bank of Australia (RBA) akan segera dirilis, trader AUD kemungkinan mencari petunjuk tentang keputusan suku bunga bank sentral itu selanjutnya pada minggu pertama bulan Desember. RBA memperlambat laju kenaikan suku bunganya, menaikkan pedomannya sebesar 0.25 persen pada awal bulan ini. Komentar terbaru dari Deputi Gubernur RBA Michele Bullock menandakan bahwa bank sentral itu mungkin menaikkan suku bunga sedikit lebih lanjut bergantung pada data ekonomi.

Kesimpulannya, prospek pasar untuk pasangan mata uang USD bisa dipengaruhi oleh Risalah RBA, laporan angka inflasi dan sentimen Jerman, perlambatan pertumbuhan Inggris dan laporan Neraca Perdagangan Jepang.

Berlatih trading di akun demo bebas risiko dari Admiral Markets. Klik banner di bawah untuk daftar hari ini!

Akun Demo Bebas Risiko

Daftar akun demo online gratis dan kuasai strategi trading Anda

Materi ini tidak mengandung dan tidak boleh ditafsirkan sebagai nasihat investasi, rekomendasi investasi, penawaran, atau ajakan untuk melakukan transaksi apa pun dalam instrumen keuangan. Harap dicatat bahwa analisis perdagangan seperti ini bukan merupakan indikator yang dapat diandalkan untuk kinerja saat ini atau di masa depan, karena keadaan dapat berubah seiring berjalannya waktu. Sebelum membuat keputusan investasi apa pun, Anda harus mencari saran dari penasihat keuangan independen untuk memastikan bahwa Anda mengerti risikonya.

Sarah Fenwick
Sarah Fenwick Penulis Keuangan

Sarah Fenwick memiliki latar belakang jurnalisme dan komunikasi. Sebelumnya ia bekerja sebagai koresponden yang meliput berita untuk Bursa Efek Swiss dan ia telah menulis tentang keuangan dan ekonomi selama 15 tahun.